Senin, 18 Agustus 2008

KASUS UMAT ISLAM DI MUNAS 5 JUNI 2008 FPI

Jumat, 2008 Juni 06
Ketua MUI KH. Kholil Ridwan: Umat Islam Wajib Bela FPI
Ketua MUI KH. A. Kholil Ridwan menyatakan, selama ini ulama hanya bisa menyampaikan agar umat Islam itu melakukan amar ma'ruf nahyi munkar, dan sebagian di antara mereka belum secara optimal menerapkannya. Terkait dengan tuntutan pembubaran Ahmadiyah, FPI sudah bisa membuktikannya.

"Saat ini mereka ditindas, didzalimi, makanya sebagai umat Islam kita wajib membelanya. Ibarat salah satu bagian anggota anggota tubuh yang sakit, maka yang lain juga ikut terasa sakitnya, " jelasnya.

Menurutnya, terhadap ormas Islam yang sedang didzalimi itu umat Islam harus membelanya, bukan justru membiarkan FPI yang secara intens memperjuangkan tegaknya syariah Islam itu, dibubarkan.

Dalam kesempatan itu, Cholil juga mempertanyakan keimanan tokoh-tokoh yang tergabung dalam AKKBB seperti Adnan Buyung Nasution dan Todung Mulya Lubis yang justru getol membela para obligor BLBI yang merampok uang negara, ketimbang membela umat Islam.

"Orang Islam yang ada di dalam AKKBB harus dipertanyakan apakah masih mukmin atau tidak, kalau masih punya iman, kenapa seperti Gus Dur, Syafii Maarif meskinya tidak membela Ahmadiyah, kan sudah dinyatakan kafir oleh organisasi Islam dunia, " tukasnya.

Usai tabligh Akbar di Masjid Agung Al-Azhar secara spontanitas jamaah yang hadir mengumpulkan uang sebagai dukungan untuk membantu keluarga FPI yang ditahan, terkumpul uang sekitar 5.550.000 rupiah. Setelah selesai kegiatan itupun, semua tokoh ormas yang tergabung dalam Furom Umat Islam langsung meluncur ke Markas Polda Metro Jaya untuk membesuk Habib Rizieq Shihab.


sumber : eramuslim.com
Diposting oleh :<< echorner >>: di 18:43

1 Komentar Loncat ke formulir komentar Tutup jendela ini Loncat ke formulir komentar

saya sih setuju dengan apa yang diusung oleh FPI..
tapi yang saya sayangkan "cara" FPI yang seringkali ANARKIS itu...
bukankah sama saja itu merusak citra ISLAM sebagai agama yang Rahmatan lil Alamin...Citra ISLAM sudah jelek loh...kita mesti mikir kesitu juga kan...
:)sorry just IDEA
Rabu, Agustus 13, 2008 9:27:00 PM
Jumat, 2008 Juni 06
Membongkar Jaringan AKKBB (Bag.1)
Nama Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) menjadi buah bibir setelah peristiwa rusuh di silang Monas pada hari ahad siang, 1 Juni 2008. Sebelumnya, aliansi ini sering kali diidentikan dengan gerakan pembelaan terhadap kelompok sesat Ahmadiyah, sebuah kelompok yang mengaku bagian dari Islam namun memiliki kitab suci Tadzkirah—bukan al-Qur’an—dan Rasul Mirza Ghulam Ahmad, bukan Rasulullah Muhammad SAW.

Jika menilik perjalanan historis dan ideologi kelompok sesat Ahmadiyah dengan AKKBB, maka akan bisa ditemukan benang merahnya, yakni permusuhan terhadap syariat Islam, pertemanan dengan kalangan Zionis, mengedepankan berbaik sangka terhadap non-Muslim dan mendahulukan kecurigaan terhadap kaum Muslimin.
Ketika Ahmadiyah lahir di India, Mirza Ghulam Ahmad mengeluarkan seruan agar umat Islam India taat dan tsiqah kepada penjajah Inggris, dan mengharamkan jihad melawan Inggris. Padahal saat itu, banyak sekali perwira-perwira tentara Inggris, para penentu kebijakannya, terdiri dari orang-orang Yahudi Inggris seperti Jenderal Allenby dan sebagainya. Dengan kata lain, seruan Ghulam Ahmad ini sesungguhnya mengusung kepentingan kaum Yahudi Inggris.

Bagaimana dengan AKKBB? Aliansi cair ini terdiri dari banyak organisasi, lembaga swadaya masyarakat, dan juga kelompok-kelompok “keagamaan”, termasuk kelompok sesat Ahmadiyah. Mereka yang tergabung dalam AKKBB adalah:

* Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP)

* National Integration Movement (IIM)

* The Wahid Institute

* Kontras

* LBH Jakarta

* Jaingan Islam Kampus (JIK)

* Jaringan Islam Liberal (JIL)

* Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF)

* Generasi Muda Antar Iman (GMAI)

* Institut Dian/Interfidei

* Masyarakat Dialog Antar Agama

* Komunitas Jatimulya

* eLSAM

* Lakpesdam NU

* YLBHI

* Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika

* Lembaga Kajian Agama dan Jender

* Pusaka Padang

* Yayasan Tunas Muda Indonesia

* Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)

* Crisis Center GKI

* Persekutuan Gereja-gereeja Indonesia (PGI)

* Forum Mahasiswa Ciputat (Formaci)

* Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)

* Gerakan Ahmadiyah Indonesia

* Tim Pembela Kebebasan Beragama

* El Ai Em Ambon

* Fatayat NU

* Yayasan Ahimsa (YA) Jakarta

* Gedong Gandhi Ashram (GGA) Bali

* Koalisi Perempuan Indonesia

* Dinamika Edukasi Dasar (DED) Yogya

* Forum Persaudaraan antar Umat Beriman Yogyakarta

* Forum Suara Hati Kebersamaan Bangsa (FSHKB) Solo

* SHEEP Yogyakarta Indonesia

* Forum Lintas Agama Jawa Timur Surabaya

* Lembaga Kajian Agama dan Sosial Surabaya

* LSM Adriani Poso

* PRKP Poso

* Komunitas Gereja Damai

* Komunitas Gereja Sukapura

* GAKTANA

* Wahana Kebangsaan

* Yayasan Tifa

* Komunitas Penghayat

* Forum Mahasiswa Syariahse-Indonesia NTB

* Relawan untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (REDHAM) Lombok

* Forum Komunikasi Lintas Agama Gorontalo

* Crisis Center SAG Manado

* LK3 Banjarmasin

* Forum Dialog Antar Kita (FORLOG-Antar Kita) Sulsel Makassar

* Jaringan Antar Iman se-Sulawesi

* Forum Dialog Kalimantan Selatan (FORLOG Kalsel) Banjarmasin

* PERCIK Salatiga

* Sumatera Cultural Institut Medan

* Muslim Institut Medan

* PUSHAM UII Yogyakarta

* Swabine Yasmine Flores-Ende

* Komunitas Peradaban Aceh

* Yayasan Jurnal Perempuan

* AJI Damai Yogyakarta

* Ashram Gandhi Puri Bali

* Gerakan Nurani Ibu

* Rumah Indonesia

Menurut data yang ada, AKKBB merupakan aliansi cair dari 64 organisasi, kelompok, dan lembaga swadaya masyarakat. Banyak, memang. Tapi kebanyakan merupakan organisasi ‘ladang tadah hujan’ yang bersifat insidental dan aktivitasnya tergantung ada ‘curah hujan’ atau tidak. Maksudnya, kelompok atau organisasi yang hanya dimaksudkan untuk menampung donasi dari sponsor asing, dan hanya bergerak jika ada dana keras yang tersedia.
Namun ada beberapa yang memang memiliki ideologi yang jelas dan bergerak di akar rumput. Walau demikian, yang terkenal hanya ada beberapa dan inilah yang menjadi motor penggerak utama dari aliansi besar ini.

Keseluruhan organisasi dan kelompok ini sebenarnya bisa disatukan dalam satu kata, yakni: Amerika. Kita tentu paham, Amerika adalah gudang dari isme-isme yang “aneh-aneh” seperti gerakan liberal, gerakan feminisme, HAM, Demokrasi, dan sebagainya. Ini tentu dalam tataran ide atau Das Sollen kata orang Jerman.

Namun dalam tataran faktual, yang terjadi di lapangan ternyata sebaliknya. Kalangan intelektual dunia paham bahwa negara yang paling anti demokrasi di dunia adalah Amerika, negara yang paling banyak melanggar HAM adalah Amerika, negara yang merestui pasangan gay dan lesbian menikah (di gereja pula!) atas nama liberalisme adalah Amerika, dan sebagainya. Dan kita tentu juga paham, ada satu istilah yang bisa menghimpun semua kebobrokkan Amerika sekarang ini: ZIONISME.

Bukan kebetulan jika banyak tokoh-tokoh AKKBB merupakan orang-orang yang merelakan dirinya menjadi pelayan kepentingan Zionisme Internasional. Sebut saja Abdurrahman Wahid, ikon Ghoyim Zionis Indonesia. Lalu ada Ulil Abshar Abdala dan kawan-kawannya di JIL, lalu Goenawan Muhammad yang pada tahun 2006 menerima penghargaan Dan David Prize dan uang kontan senilai US$ 250, 000 di Tel Aviv (source: indolink.com), dan sejenisnya. Tidak terhitung berapa banyak anggota AKKBB yang telah mengunjungi Israel sambil menghujat gerakan Islam Indonesia di depan orang-orang Ziuonis Yahudi di sana.

Mereka ini memang bergerak dengan mengusung wacana demokrasi, HAM, anti kekerasan, pluralitas, keberagaman, dan sebagainya. Sesuatu yang absurd sesungguhnya karena donatur utama mereka, Amerika, terang-terangan menginjak-injak prinsip-prinsip ini di berbagai belahan dunia seperti di Palestina, Irak, Afghanistan, dan sebagainya.

Jelas, bukan sesuatu yang aneh jika kelompok seperti ini membela Ahmadiyah. Karena Ahmadiyah memang bagian dari mereka, bagian dari upaya pengrusakkan dan penghancuran agama Allah di muka bumi ini.

Bagi yang ingin mengetahui ideologi aliansi ini maka silakan mengklik situs-situs kelompok mereka seperti libforall.com , Islamlib.com dan lainnya.

Walau demikian, tidak semua simpatisan maupun anggota AKKBB yang sebenarnya menyadari 'The Hidden Agenda' di balik AKKBB, karena agenda besar ini hanya diketahui oleh pucuk-pucuk pimpinan aliansi ini, sedangkan simpatisan maupun anggota di tingkat akar rumput kebanyakan hanya terikat secara emosionil kepada pimpinannya dan tidak berdasarkan pemahaman dan ilmu yang cukup.(bersambung)

sumber : swaramuslim.com

Diposting oleh :<< echorner >>: di 18:13


Membongkar Jaringan AKKBB (Bag. 2)
Bulan Mei lalu, ada dua isu panas di tengah masyarakat kita. Pertama soal rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Yang kedua, soal kelompok sesat Ahmadiyah yang hendak dibubarkan namun mendapat dukungan dari koalisi liberal dan kelompok non-Muslim.

Di saat itulah, Abdurrahman Wahid terbang ke Amerika Serikat memenuhi undangan Shimon Wiesenthal Center (SWC) untuk menerima Medal of Valor, Medali Keberanian. Selain untuk menerima medali tersebut, Durahman juga menyatakan ikut merayakan hari kemerdekaan Israel, sebuah hari di mana bangsa Palestina dibantai besar-besaran dan diusir dari tanah airnya. Medali ini dianugerahkan kepada mantan presiden RI ini dikarenakan Durahman dianggap sebagai sahabat paling setia dan paling berani terang-terangan menjadi pelindung kaum Zionis-Yahudi dunia di sebuah negeri mayoritas Muslim terbesar seperti Indonesia.
Acara penganugerahan medali tersebut dilakukan dalam sebuah acara makan malam istimewa yang dihadiri banyak tokoh Zionis Amerika dan Israel, termasuk aktor pro-Zionis Will Smith (The Bad Boys Movie), di Beverly Wilshire Hotel, 9500 Wilshire Blvd., Beverly Hills, Selasa (6 Mei), dimulai pukul 19.00 waktu Los Angeles.

Lazimnya acara penganugerahan penghargaan, maka dalam acara ini pun selain medali, ada juga sejumlah dollar yang dihadiahkan Shimon Wiesenthal Center kepada sang penerima. Hanya saja, berapa besar jumlah hadiah berupa uang ini tidak disebutkan dalam situs resmi Wiesenthal Center tersebut ( www.wiesenthal.com ).

Dalam acara dinner yang dihadiri tokoh-tokoh Zionis Amerika dan Israel, di antaranya C. Holland Taylor (CEO LibForAll), Rabbi Marvin Hier (Pendiri SWC, dinobatkan oleh Newsweek Magazines sebagai Rabbi paling berpengaruh nomor satu di AS tahun 2007-2008), Rabbi Abraham Cooper (menempati urutan ke-25 Rabbi paling berpengaruh di AS tahun 2008), CEO Sony Corporation, dan lainnya, antara penerima penghargaan dengan tuan rumah—para Zionis Amerika dan Israel tersebut—berlangsung obrolan santai namun serius.

Selain isu Ahmadiyah, topik kontroversi kenaikan harga BBM yang tengah hangat di dalam negeri (Indonesia) diduga kuat menjadi salah satu bahan pembicaraan mereka mengingat kebijakan pemerintahan SBY tersebut sesungguhnya mengikuti Grandesign Washington agar harga minyak di Indonesia bisa sama dengan harga minyak di New York, sesuai Letter of Intent (LOI) dengan IMF pada tahun 1999. DI tahun 2000, USAID pun telah mengucurkan dollar dalam jumlah besar kepada pemerintah RI untuk memuluskan liberalisasi sektor Migas
Target IMF untuk menyamakan harga BBM di New York dengan di Indonesia sebenarnya sudah harus tercapai pada tahun 2005, namun tersendat-sendat karena penolakan dari rakyat Indonesia sangat kuat. Sebab itu, di tahun 2008 ini Amerika agaknya tidak mau hal tersebut tersendat lagi. “Penyesuaian” harga BBM harus terus jalan. Zionis-Amerika sangat berkepentingan dengan hal ini, sebab itu mereka mendesak pemerintahan SBY yang memang sangat takut dan tunduk tanpa reserve pada AS agar segera menaikkan harga BBM. Bagaimana takutnya SBY terhadap AS bisa kita lihat sendiri saat Presiden Bush datang ke Bogor, 20 November 2006, di mana persiapan yang dilakukan pemerintah ini sangat keterlaluan berlebihan dan cenderung paranoid.

Pada tanggal 24 Mei 2008, pemerintah menaikkan harga BBM. Abdurrahman Wahid sudah tiba di tanah air. Untuk menekan penolakan, pemerintah SBY (lagi-lagi) memberi ‘permen’ kepada sebagian rakyat miskin bernama Bantuan Langsung Tunai (BLT). Namun Social bumper ini malah menjadi bulan-bulanan kecaman ke pemerintah. Gelombang unjuk rasa dilakukan mahasiswa dan elemen-elemen rakyat. Tokoh-tokoh nasional seperti Amien Rais dan Wiranto pun sudah terbuka menyatakan ‘perang’ terhadap sikap pemerintah menaikkan harga BBM. Banyak kalangan berfikir, demo-demo ini akan meningkat eskalasinya hingga jadi besar, bahkan bukan mustahil rusuh Mei 1998 terulang kembali. Teriakkan “Turunkan SBY-JK!” sudah terdengar di mana-mana. Pihak kepolisian menerapkan status Siaga Satu saat itu.

Sejak itu tiada hari tanpa demo. Istana merupakan tempat paling favorit para pendemo. Hari ahad, 1 Juni 2008, sejumlah elemen masyarakat termasuk massa dan anggota PDIP dan elemen umat Islam seperti FUI, HTI, dan FPI, sudah mengantungi izin untuk melakukan aksi unjuk rasa di Monas, Jakarta. Sedangkan AKKBB menurut laporan ke pihak kepolisian hanya melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran HI, sekitar tiga kilometer dari kawasan Silang Monas.

Jalur Demo dan Polisi Yang Aneh
Dari Bundaran HI, tiba-tiba massa AKKBB bergerak long-march ke kawasan silang Monas yang sudah dipenuhi massa umat Islam yang tengah berdemo. Padahal pemberitahuannya hanya ke Bundaran HI. Aparat kepolisian berusaha mencegah massa AKKBB yang sebagiannya merupakan pendemo bayaran yang sesungguhnya tidak tahu apa-apa menuju silang Monas di mana massa elemen umat Islam tengah melakukan demo, agar tidak terjadi bentrok.

Namun massa AKKBB membandel dan polisi (anehnya) tidak mampu menghalangi massa AKKBB mendekati massa umat Islam. Setelah berdekatan, orator dari massa AKKBB memprovokasi massa umat Islam yang banyak terdiri dari para laskar meneriakkan, “Laskar setan!” dan sebagainya. Terang, mendapat provokasi seperti ini anak-anak muda dari massa Islam marah. Apalagi di antara massa AKKBB yang berada di dekat massa Islam ada yang membawa-bawa spanduk besar berisi penolakan SKB Ahmadiyah. Ini jelas provokasi. Anak-anak Laskar Islam pun menyerbu massa AKKBB. Dan terjadilah rusuh Monas.

Dalam tulisan ketiga, akan dipaparkan keanehan lainnya ba’da peristiwa Monas yaitu sikap SBY yang tiba-tiba cepat tanggap (biasanya peragu dan lamban), respon Kedubes AS dan pejabat Kedubes AS yang menjenguk korban, plintiran media massa baik itu cetak maupun teve, dan sebagainya.
Apa pun itu, semua ini telah berhasil membelokkan isu utama negeri ini dari yang tadinya menyoroti kenaikan BBM dan penolakan Ahmadiyah, menjadi isu sentral pembubaran FPI. Baik SBY maupun para liberalis dan non-Muslim yang tergabung dalam AKKBB (termasuk kelompok sesat Ahamdiyah) diuntungkan. (bersambung)

sumber : swaramuslim.com


Diposting oleh :<< echorner >>: di 18:27

Jumat, 2008 Juni 06
Pers Rilis PKS: Polisi Agar Adil
Partai Keadilan sejahtera (PKS) hari ini mengeluarkan pernyataan sikapnya sehubungan dengan peristiwa Mons, 1 Juni 2008 lalu. Dalam rilisnya yang diterima redaksi eramuslim.com, PKS lewat Presiden Partai, Tifatul Sembiring menyerukan seluruh komponen umat Islam agar tidak terpancing isu-isu yang dihembus-hembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Selain itu, PKS juga menyerukan agar pemerintah segera mengeluarkan sikap yang jelas tentang kelompok sesat Ahmadiyah, karena peristiwa Monas bisa terjadi akibat kelambanan sikap pemerintah dalam mengeluarkan SKB tentang kelompok sesat Ahmadiyah.Secara lebih lengkapnya, di bawah ini kami salin pers rilis PKS terhadap kasus antara FPI dengan AKKBB:

PERS RILIS

SIKAP PKS TERHADAP KASUS ANTARA FPI dan AKK-BB
Menanggapi masalah yang berkembang seputar insiden antara massa FPI dengan massa AKK-BB dengan ini Partai Keadilan Sejahtera menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Meminta pemerintah agar melihat masalah kasus ini secara substansial, yaitu molornya penerbitan SKB tentang masalah Ahmadiyah. Penyelesaian secara hukum terhadap masalah Ahmadiyah akan menghilangkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

2. Menyesalkan terjadinya bentrokan antara massa FPI dan AKK-BB yang diakibatkan tidak dipatuhinya prosedur dan etika dalam berdemontrasi oleh peserta demo.

3. Seruan untuk seluruh elemen bangsa dan tokoh masyarakat agar mendamaikan dan tidak memprovokasi keadaan serta menyelesaikan masalah tersebut dengan kepala dingin dan mengedepankan upaya dialog.

4. Meminta polisi agar berlaku adil dalam proses penyelesaian kasus ini dengan menganut asas praduga tak bersalah dan tanpa dipengaruhi tekanan politik dari pihak manapun termasuk pihak asing.

Jakarta, 6 Juni 2008

Tifatul Sembiring

Presiden

sumber :eramuslim.com
Diposting oleh :<< echorner >>: di 18:46 Selanjutnya......

Sabtu, 16 Agustus 2008

PIDATO KENEGARAAN 15-8-2008

Sabtu, 16 Agustus 2008
Pidato SBY Dinilai Kampanye Terselubung
Di Depan Rapat Paripurna DPR Kemarin

JAKARTA - Pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditanggapi beragam oleh fraksi-fraksi di Senayan. Tidak sedikit yang menganggap SBY telah memanfaatkan forum tersebut untuk kampanye menjelang 2009.

''Pidato presiden lebih pada pidato politik, bukan pidato kenegaraan,'' kritik anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Drajad H. Wibowo dalam acara tanggapan fraksi-fraksi atas pidato kenegaraan presiden di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin (15/8).

Dia menilai pidato SBY tersebut mirip kampanye politik incumbent dalam dunia politik modern. Biasanya, dalam sebuah momen seremonial seperti itu, diselipkan pembelaan terhadap wacana atau isu yang berkembang di masyarakat. Misalnya, membela diri tentang kemiskinan, pengangguran, pendidikan, hingga isu politik yang menyudutkan pribadinya.

Drajad lantas mencontohkan beberapa kejanggalan dalam pidato tersebut. Misalnya, paparan yang menjelaskan penurunan angka kemiskinan. Dia menilai, Badan Pusat Statistik (BPS) telah memberikan laporan yang terkesan asal bapak senang (ABS). ''BPS sangat kreatif dalam memanipluasi indikator-indikator dalam penghitungan angka kemiskinan,'' ungkapnya.

Dia mencontohkan, penduduk Indonesia yang bekerja serabutan tidak lagi dimasukkan dalam kategori miskin. Padahal, dalam perhitungan sebelumnya, mereka dikategorikan sebagai orang miskin dengan perhitungan standar penghasilan tertentu. ''Logikanya, kalau angka kemiskinan menurun, jumlah penerima BLT (bantuan langsung tunai, Red) berkurang. Nah, sekarang justru bertambah banyak,'' ujarnya.

Terkait dengan pencanangan swasembada beras pada 2008, Drajad juga melihat ada kejanggalan. Menurut dia, sejumlah wilayah lumbung beras di Pulau Jawa saat ini terancam kekeringan. Sementara dalam pidatonya, presiden tidak menjelaskan strategi menghadapi ancaman kekeringan tersebut. ''Bahkan, SBY tidak memaparkan data produksi beras dan prediksi berapa besar hasil panen untuk mencapai swasembada,'' ujarnya.

Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) Effendy Choirie juga menilai pidato presiden kemarin merupakan ajang kampanye gratis bagi SBY. Hal itu terlihat pada beberapa substansi pidato yang masih jauh dari harapan masyarakat. Rakyat hanya disuguhi gambaran gagah seorang presiden dengan penampilan rapi dan gaya pidato atraktif. ''Nggak apa-apa juga rakyat senang. Tapi, rakyat lebih senang tindakan yang konkret,'' tegasnya.

Kritik banyak, pujian juga banyak. Pujian datang dari partai utama pendukung pemerintah. Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) Priyo Budi Santoso misalnya, menegaskan pihaknya tidak ragu-ragu lagi mendukung pemerintah. ''Tidak terduga bisa sedahsyat itu. Saya yang mempelopori standing ovation. Yudhoyono benar-benar menunjukkan kelasnya hari ini,'' cetus dia.

Pidato presiden tersebut dinilai berhasil menutupi isu miring yang menimpa pemerintah akhir-akhir ini. Sejumlah data keberhasilan menunjukkan bahwa pemerintah tetap bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ''Segala jurusnya dikerahkan untuk tampil lebih gagah. Hingga menutup hiruk-pikuk pemberitaan media yang memojokkan pemerintah selama ini,'' ujarnya.

Langkah presiden yang meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20 persen juga mendapat pujian. Langkah tersebut merupakan jawaban dari tantangan masyarakat selama empat tahun masa kepemimpinan SBY. ''Apa yang ditunjukkan presiden merupakan manajemen terbaik untuk negara kita. Hari ini kita melihat kualitas seorang presiden,'' ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat Syariffudin Hasan. (cak/tof) Selanjutnya......

Jumat, 11 Juli 2008

Materi Khutbah Jum at_1

Selanjutnya......

Materi Khutbah Jum at

Selanjutnya......

Rabu, 09 Juli 2008

MEMBUDAYAKAN BACA KORAN

Tanggal 10 Februari yang lalu Presiden Soesilo Bambang Yudoyono pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) mencanangkan gerakan baca koran. Seruan ini tentu memiliki korelasi yang positif dengan dunia pendidikan terutama sekolah. Bagaimana peranan guru dalam mendorong upaya gerakan tersebut di sekolah? sejauh mana pula kebiasaan para guru dalam membaca koran dan kemudian menularkannya kepada anak didik?

Setiap sekolah pasti berlangganan satu atau dua buah koran. Paling tidak koran “Pikiran Rakyat” setiap hari hadir di ruang guru atau perpustakaan sekolah di Jawa Barat. Namun, apakah dengan hadirnya media bacaan tersebut budaya membaca koran kemudian tumbuh subur di sekolah? Belum tentu. Selama pemahaman dan penilaian guru akan kebutuhan untuk membaca koran belum tepat maka budaya membaca tidak akan pernah hadir di sekolah.

Berdasarkan observasi sederhana penulis ternyata mayoritas guru lebih banyak menghabiskan waktunya, di luar jam mengajar, untuk ngobrol dan menggosip dibandingkan menambah wawasan dengan membaca koran. Mereka beranggapan bahwa berita yang disajikan koran tidak ada bedanya dengan berita yang disiarkan media televisi. Seringkali berita dari televisi lebih cepat dibandingkan koran. Tidak aneh bila kemudian di sekolah koran jarang disentuh, tergeletak begitu saja di atas meja di antara tumpukan buku.

Bahan ajar

Sejatinya koran bukan sekedar media pemberitaan. Di dalamnya juga terdapat berbagai rubrik yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang bisa dijadikan sebagai bahan ajar tambahan selain buku daras dan buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Bukan hanya mata pelajaran bahasa Indonesia, koran pun bisa menjadi bahan ajar semua mata pelajaran.

Koran bisa dijadikan sebagai bahan penjelasan, keterangan tambahan maupun contoh materi pelajaran. Selain tentang ilmu-ilmu sosial koran memberikan wawasan tentang ilmu-ilmu alam. Contohnya “Pikiran Rakyat” memiliki rubrik “Cakrawala” yang membahas perkembangan sains. Bila guru membiasakan diri membaca koran wawasan mereka akan bertambah, bahan ajar pun semakin melimpah serta semakin mudah untuk disampaikan kepada siswanya di sekolah.

Menyebarkan budaya membaca

Tatkala harga buku saat ini semakin mahal, koran menjadi media bacaan alternatif yang murah meriah. Guru bisa menyebarkan budaya membaca kepada siswa dengan pemberian tugas untuk mengkliping koran tentang tema tertentu sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari. Dengan begitu siswa terbiasa dengan koran yang selanjutnya mereka menjadi antusias untuk terus membaca.

Namun tentu saja sekolah perlu menyediakan koran yang jumlahnya sesuai dengan rasio guru dan siswa. Tentu tidak sepadan satu koran dibaca oleh 500 orang di satu sekolah. Paling tidak setiap sekolah memiliki langganan beberapa koran nasional dan koran daerah. Dengan ketersediaan yang relatif banyak maka tidak ada alasan bagi guru dan siswa untuk tidak bisa membaca koran karena harus berebutan.

Bagi sekolah yang sudah tersambung dengan internet, budaya membaca koran bisa semakin ditingkatkan. Saat ini beberapa koran daerah maupun nasional telah menyediakan edisi online di samping edisi cetak. Misalnya “Pikiran rakyat” memiliki edisi online dengan alamat http://www.pikiran-rakyat.com. Melalui internet, guru dan siswa bisa mengakses seluruh berita dan tulisan yang disajikan termasuk koran yang berasal dari daerah lain atau juga dari luar negeri.

Terakhir, yang paling penting dalam rangka mendorong budaya membaca koran adalah budaya menulis. Kemampuan menulis di koran tidak akan muncul tanpa diawali budaya membaca. “PR” termasuk pelopor dalam mendorong budaya ini. Lihat saja kolom “Forum Guru” yang disediakan khusus untuk tulisan para guru. Siswa SMP/SMU rubrik “belia” disediakan untuk menampung tulisan dan kreativitas mereka. Tak ketinggalan anak TK/SD memiliki “Pe Er Kecil”. Semakin sering guru dan siswa menulis di koran, maka budaya membaca koran pun akan semakin meningkat, paling tidak ingin mengetahui apakah tulisannya dimuat atau tidak.

Gerakan baca koran ini perlu terus digalakkan dengan upaya bahu membahu berbagai kalangan termasuk para guru yang bergerak di dunia pendidikan. Selanjutnya......

KEPRIBADIAN PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh : Iis Wasilah

Berbicara mengenai pendidikan dinegeri ini memang tidak akan pernah ada habisnya.Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara. sudahkan pendidikan kita sesuai dengan isi UU terebut? jawabannya tentulah belum.

Kondisi pendidikan kita saat ini begitu menyedihkan. ada banyak hal yang harus dibenahi dalam pendidikan kita ini, mengingat pendidikan adalah investasi masa depan bangsa dan pengaruh dinamis terhadap perkembangan jasmani dan rohani atau kejiwaan anak bangsa kita , dimana mereka dididik agar bisa meneruskan gerak langkah kehidupan bangsa ini agar menjadi bangsa yang maju, berpendidikan dan bermoral. ini tentunya akan menjadi tugas dan tanggung jawab banyak pihak , orang tua, para pendidik (sekolah), masyarakat dan juga pemerintah. kewajiban kita untuk mengembalikan kondisi pendidikan kita ini agar menjadi pendidikan yang terbaik, bermutu serta cerdas dalam IPTEK dan IMTAQ. pendidikan yang bertujuan untuk membentuk generasi muda menjadi manusia haruslah menyangkut unsur-unsur spiritual, moralitas, sosialitas dan rasionalita, tidak hanya menekankan segi pengetahuan saja (kognitif)tetapi harus menekankan segi emosi, rohani dan hidup bersama. begitu juga dengan Ujian Nasional yang pemerintah canangkan sebagai bentuk penilaian terhadap hasil belajar siswa. kegiatan ini hendaknya tidak hanya sekedar menguji akan kemampuan siwa dalam hal lmu pengetahuan, akan tetapi juga menguji akan kemmpuan siswa dalam kerohaniannya. sesuai dengan tujuan dalam UU bahwa peserta didik hendaknya memiliki kekuatan spiritual keagamaan.

Peserta terbunuhnya praja IPDN akibat pemukulan yang dilakukan seniornya telah mencoreng muka dunia pendidikan di indoneia. praja yang dididik untuk menjadi pengayom masyarakat malah menjadi pembunuh yang berdarah dingin. peristiwa IPDN tersebut merupakan salah satu dari bentuk penerapan sistem pendidikan yang sangat buruk. agar sistem pendidikan itu baik harulah memenuhi unsur-unur seperti yang tercantum diatas, tak lupa harus disertai dengan pengaturan internal pendidikan itu sendiri yaitu adanya penentuan kurikulum. kurikulum ini terkait dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai , artinya kurikulum yang menggambarkan kualitas lulusan yang akan dihasilkan, agar tercipta proses yang handal dalam rangka menghasilkan output yang memiliki mutu tinggi, berkepribadian baik, islami dan sesuai dengan harapan UU No.20/2003 diatas.wallahu a’lam.

NAMA : IIS WASILAH

KELAS : PAI Reguler

sem III

NIMKO : 06.011.0008 Selanjutnya......

KEPRIBADIAN PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh : Iis Wasilah

Berbicara mengenai pendidikan dinegeri ini memang tidak akan pernah ada habisnya.Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara. sudahkan pendidikan kita sesuai dengan isi UU terebut? jawabannya tentulah belum.

Kondisi pendidikan kita saat ini begitu menyedihkan. ada banyak hal yang harus dibenahi dalam pendidikan kita ini, mengingat pendidikan adalah investasi masa depan bangsa dan pengaruh dinamis terhadap perkembangan jasmani dan rohani atau kejiwaan anak bangsa kita , dimana mereka dididik agar bisa meneruskan gerak langkah kehidupan bangsa ini agar menjadi bangsa yang maju, berpendidikan dan bermoral. ini tentunya akan menjadi tugas dan tanggung jawab banyak pihak , orang tua, para pendidik (sekolah), masyarakat dan juga pemerintah. kewajiban kita untuk mengembalikan kondisi pendidikan kita ini agar menjadi pendidikan yang terbaik, bermutu serta cerdas dalam IPTEK dan IMTAQ. pendidikan yang bertujuan untuk membentuk generasi muda menjadi manusia haruslah menyangkut unsur-unsur spiritual, moralitas, sosialitas dan rasionalita, tidak hanya menekankan segi pengetahuan saja (kognitif)tetapi harus menekankan segi emosi, rohani dan hidup bersama. begitu juga dengan Ujian Nasional yang pemerintah canangkan sebagai bentuk penilaian terhadap hasil belajar siswa. kegiatan ini hendaknya tidak hanya sekedar menguji akan kemampuan siwa dalam hal lmu pengetahuan, akan tetapi juga menguji akan kemmpuan siswa dalam kerohaniannya. sesuai dengan tujuan dalam UU bahwa peserta didik hendaknya memiliki kekuatan spiritual keagamaan.

Peserta terbunuhnya praja IPDN akibat pemukulan yang dilakukan seniornya telah mencoreng muka dunia pendidikan di indoneia. praja yang dididik untuk menjadi pengayom masyarakat malah menjadi pembunuh yang berdarah dingin. peristiwa IPDN tersebut merupakan salah satu dari bentuk penerapan sistem pendidikan yang sangat buruk. agar sistem pendidikan itu baik harulah memenuhi unsur-unur seperti yang tercantum diatas, tak lupa harus disertai dengan pengaturan internal pendidikan itu sendiri yaitu adanya penentuan kurikulum. kurikulum ini terkait dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai , artinya kurikulum yang menggambarkan kualitas lulusan yang akan dihasilkan, agar tercipta proses yang handal dalam rangka menghasilkan output yang memiliki mutu tinggi, berkepribadian baik, islami dan sesuai dengan harapan UU No.20/2003 diatas.wallahu a’lam.

NAMA : IIS WASILAH

KELAS : PAI Reguler

sem III

NIMKO : 06.011.000 Selanjutnya......

KEPRIBADIAN PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh : Iis Wasilah

Berbicara mengenai pendidikan dinegeri ini memang tidak akan pernah ada habisnya.Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara. sudahkan pendidikan kita sesuai dengan isi UU terebut? jawabannya tentulah belum.

Kondisi pendidikan kita saat ini begitu menyedihkan. ada banyak hal yang harus dibenahi dalam pendidikan kita ini, mengingat pendidikan adalah investasi masa depan bangsa dan pengaruh dinamis terhadap perkembangan jasmani dan rohani atau kejiwaan anak bangsa kita , dimana mereka dididik agar bisa meneruskan gerak langkah kehidupan bangsa ini agar menjadi bangsa yang maju, berpendidikan dan bermoral. ini tentunya akan menjadi tugas dan tanggung jawab banyak pihak , orang tua, para pendidik (sekolah), masyarakat dan juga pemerintah. kewajiban kita untuk mengembalikan kondisi pendidikan kita ini agar menjadi pendidikan yang terbaik, bermutu serta cerdas dalam IPTEK dan IMTAQ. pendidikan yang bertujuan untuk membentuk generasi muda menjadi manusia haruslah menyangkut unsur-unsur spiritual, moralitas, sosialitas dan rasionalita, tidak hanya menekankan segi pengetahuan saja (kognitif)tetapi harus menekankan segi emosi, rohani dan hidup bersama. begitu juga dengan Ujian Nasional yang pemerintah canangkan sebagai bentuk penilaian terhadap hasil belajar siswa. kegiatan ini hendaknya tidak hanya sekedar menguji akan kemampuan siwa dalam hal lmu pengetahuan, akan tetapi juga menguji akan kemmpuan siswa dalam kerohaniannya. sesuai dengan tujuan dalam UU bahwa peserta didik hendaknya memiliki kekuatan spiritual keagamaan.

Peserta terbunuhnya praja IPDN akibat pemukulan yang dilakukan seniornya telah mencoreng muka dunia pendidikan di indoneia. praja yang dididik untuk menjadi pengayom masyarakat malah menjadi pembunuh yang berdarah dingin. peristiwa IPDN tersebut merupakan salah satu dari bentuk penerapan sistem pendidikan yang sangat buruk. agar sistem pendidikan itu baik harulah memenuhi unsur-unur seperti yang tercantum diatas, tak lupa harus disertai dengan pengaturan internal pendidikan itu sendiri yaitu adanya penentuan kurikulum. kurikulum ini terkait dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai , artinya kurikulum yang menggambarkan kualitas lulusan yang akan dihasilkan, agar tercipta proses yang handal dalam rangka menghasilkan output yang memiliki mutu tinggi, berkepribadian baik, islami dan sesuai dengan harapan UU No.20/2003 diatas.wallahu a’lam.

NAMA : IIS WASILAH

KELAS : PAI Reguler

sem III

NIMKO : 06.011.000 Selanjutnya......

Inginkah Berkualitas Pendidikan Bangsa

Oleh : Lamtiara Maha
Kondisi pendidikan di Indonesia sangat memperihatikan. Betapa tidak ! banyak sekolah-sekolah terutama didaerah-daerah terpencil yang sarana dan fasilitasnya terbatas. Bagaimana caranya agar pendidikan bangsa kita benar – benar berkualitas ? apakah
- Dilengkapi sarana dan fasilitas setiap sekolah yang memadai seperti computer, ruangan laboratorium praktek IPA, KIMIA,Internet.
- Dilengkapi perpustakaan yang referensi-referensi bukunya ada dari luar dan dalam negeri.
- Mengadakan study banding dari daerah ke pusat atau keluar negeri
- Mendatangkan guru – guru dari luar negeri seperti dari Amerika yang terkenal negara super power, jepang Belanda dll. Atau dari negara manapun yang berkualitas pendidikannya bagus.
Jelas kita lihat dilapangan kualitas pendidikan yang bermutu / bagus biaya pendidikannya mahal dan sebaliknya pendidikan yang berkualitas rendah biaya pendidikannya dapat dijangkau/murah.
Biaya pendidikan sekarang sangat mahal mulai dari tingkat TK sampai dengan perguruan tinggi, banyak orang tua mengeluh.
Mahalnya bayaran sekolah tidak sesuai dengan sarana fasilitas yang ada disekolah tersebut melihat di media-media TV, surat kabar, Internet bahwa banyak bangunan sekolah yang ambruk bangunannya dan anak-anak sekolah diliburkan atau belajar di alam terbuka. Antara daerah dan pusat sangat jauh perbandingan kelengkapan kemajuan fasilitas sarananya begitu juga pengaplikasikan pembelajarannya apakah dipengaruhi :
- pola pembelajaran di Indonesia masih banyak menggunakan teori – teori lisan dan pengaplikasian prakteknya kurang sekali.
- Adanya pembelajaran teori sama praktek hampir sejalan tetapi karena keterbatasan fasilitasnya jadi tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Kita harus bisa mencontoh atau belajar dari jepang yang dunia pendidikannya begitu bagus/berkualitas, anak-anak sekolahnya masih muda-muda sudah bisa berpotensi menciptakan kreasi yang menghasilkan, seperti menciptakan robot, mainan alat-alat tulis, malsya juga dunia pendidikan bagus pada hal malasya itu awalnya menimpor guru dari Indonesia. Dalam suatu majalah Asia Week dinyatakan Indonesia belum masuk 20 besar dibidang kemajuan saince dan technology, tapi masih dalam urutan 21 termasuk ITB. Kalau dipusat kita lihat sarana-prasarana sudah mulai memadai muali fasilitas laboratorium, praktek IPA,KIMIA,Komputer,Internet termasuk perpusatkaannya jadi anak didiknya lebih berwawasan luas, mengenai perkembangan ilmu dari segi teknologi maupun dari segi lainnya.
Ini sangat menyedihkan mengapa dibilang sedih, karena pada waktu ujiannya sama sebagai penentu lulus tidkanya siswa tersebut, kalau fasilitas sekolah tersebut, itu akan menunjang atau mencetak generasi-genersai yang berkualitas lebih bisa menghadapi tantangan hidup. Masa sekarang dan akan datang .
Disinilah peranan keterkaitan pemerintah dalam penyediaan sarana prasarana sangat diharapkan, sebenarnya dari hasil penelitian/riset/surfe dana untuk dunia pendidikan itu sangat besar, tapi karena banyak disalah gunakan jadi tidak sampai kepada yang membutuhkan. Ini juga bisa dipengaruhi birokrasi yang tidak dapat menerapkan dana tersebut. Atau karena birokrasi yang tidak bersih seperti dalam dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dimana diisukan bahwa dana BOS tersebut akan dicabut karena pengeluarannya yang tidak tepat, bisa karena birokrat yang tidak amanah atau fakta lainnya.
Mudah-mudahan untuk kedepannya kita harapkan pemerintah lebih memperhatikan dunia pendidikan Indonesia terutama didaerah-daerah.
Dunia pendidikan ini bukan hanya dititik beratkan kepada pemerintah tapi juga orang tua, keluarga dan masyarakat.
Orang tua berperan selain membiayai sekolahnya :
- Memenuhi fasilitas yang benar menunjang kemajuan intelektual anak tersebut
- Memberi pengarahan
- Memberi latihan
- Memberi bimbingan
- Memberi pembiayaan dan pembelajaran sopan santun
Sedangkan masyarakat disini menyangkut beberapa instansi lembaga dan punsi-pungsinya agar menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman agar proses pendidikan berjalan dengan baik, atau masyarakat memberi cerminan yang positif.
Marilah kita saling mendukung, berpartisipasi untuk kemajuan pendidikan bangsa kita saling mendukung, berpatisipasi untuk kemajuan pendidikan bangsa kita ini untuk mencetak generasi-generasi yang benar-benar berpotensi positif dan berbakat.
Pengirim : Lamtiara Maha
Mahasiswi PAI / TARBIYAH Reguler III
Siliwangi Bandung Selanjutnya......

Inginkah Berkualitas Pendidikan Bangsa

Oleh : Lamtiara Maha
Kondisi pendidikan di Indonesia sangat memperihatikan. Betapa tidak ! banyak sekolah-sekolah terutama didaerah-daerah terpencil yang sarana dan fasilitasnya terbatas. Bagaimana caranya agar pendidikan bangsa kita benar – benar berkualitas ? apakah
- Dilengkapi sarana dan fasilitas setiap sekolah yang memadai seperti computer, ruangan laboratorium praktek IPA, KIMIA,Internet.
- Dilengkapi perpustakaan yang referensi-referensi bukunya ada dari luar dan dalam negeri.
- Mengadakan study banding dari daerah ke pusat atau keluar negeri
- Mendatangkan guru – guru dari luar negeri seperti dari Amerika yang terkenal negara super power, jepang Belanda dll. Atau dari negara manapun yang berkualitas pendidikannya bagus.
Jelas kita lihat dilapangan kualitas pendidikan yang bermutu / bagus biaya pendidikannya mahal dan sebaliknya pendidikan yang berkualitas rendah biaya pendidikannya dapat dijangkau/murah.
Biaya pendidikan sekarang sangat mahal mulai dari tingkat TK sampai dengan perguruan tinggi, banyak orang tua mengeluh.
Mahalnya bayaran sekolah tidak sesuai dengan sarana fasilitas yang ada disekolah tersebut melihat di media-media TV, surat kabar, Internet bahwa banyak bangunan sekolah yang ambruk bangunannya dan anak-anak sekolah diliburkan atau belajar di alam terbuka. Antara daerah dan pusat sangat jauh perbandingan kelengkapan kemajuan fasilitas sarananya begitu juga pengaplikasikan pembelajarannya apakah dipengaruhi :
- pola pembelajaran di Indonesia masih banyak menggunakan teori – teori lisan dan pengaplikasian prakteknya kurang sekali.
- Adanya pembelajaran teori sama praktek hampir sejalan tetapi karena keterbatasan fasilitasnya jadi tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Kita harus bisa mencontoh atau belajar dari jepang yang dunia pendidikannya begitu bagus/berkualitas, anak-anak sekolahnya masih muda-muda sudah bisa berpotensi menciptakan kreasi yang menghasilkan, seperti menciptakan robot, mainan alat-alat tulis, malsya juga dunia pendidikan bagus pada hal malasya itu awalnya menimpor guru dari Indonesia. Dalam suatu majalah Asia Week dinyatakan Indonesia belum masuk 20 besar dibidang kemajuan saince dan technology, tapi masih dalam urutan 21 termasuk ITB. Kalau dipusat kita lihat sarana-prasarana sudah mulai memadai muali fasilitas laboratorium, praktek IPA,KIMIA,Komputer,Internet termasuk perpusatkaannya jadi anak didiknya lebih berwawasan luas, mengenai perkembangan ilmu dari segi teknologi maupun dari segi lainnya.
Ini sangat menyedihkan mengapa dibilang sedih, karena pada waktu ujiannya sama sebagai penentu lulus tidkanya siswa tersebut, kalau fasilitas sekolah tersebut, itu akan menunjang atau mencetak generasi-genersai yang berkualitas lebih bisa menghadapi tantangan hidup. Masa sekarang dan akan datang .
Disinilah peranan keterkaitan pemerintah dalam penyediaan sarana prasarana sangat diharapkan, sebenarnya dari hasil penelitian/riset/surfe dana untuk dunia pendidikan itu sangat besar, tapi karena banyak disalah gunakan jadi tidak sampai kepada yang membutuhkan. Ini juga bisa dipengaruhi birokrasi yang tidak dapat menerapkan dana tersebut. Atau karena birokrasi yang tidak bersih seperti dalam dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dimana diisukan bahwa dana BOS tersebut akan dicabut karena pengeluarannya yang tidak tepat, bisa karena birokrat yang tidak amanah atau fakta lainnya.
Mudah-mudahan untuk kedepannya kita harapkan pemerintah lebih memperhatikan dunia pendidikan Indonesia terutama didaerah-daerah.
Dunia pendidikan ini bukan hanya dititik beratkan kepada pemerintah tapi juga orang tua, keluarga dan masyarakat.
Orang tua berperan selain membiayai sekolahnya :
- Memenuhi fasilitas yang benar menunjang kemajuan intelektual anak tersebut
- Memberi pengarahan
- Memberi latihan
- Memberi bimbingan
- Memberi pembiayaan dan pembelajaran sopan santun
Sedangkan masyarakat disini menyangkut beberapa instansi lembaga dan punsi-pungsinya agar menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman agar proses pendidikan berjalan dengan baik, atau masyarakat memberi cerminan yang positif.
Marilah kita saling mendukung, berpartisipasi untuk kemajuan pendidikan bangsa kita saling mendukung, berpatisipasi untuk kemajuan pendidikan bangsa kita ini untuk mencetak generasi-generasi yang benar-benar berpotensi positif dan berbakat.
Pengirim : Lamtiara Maha
Mahasiswi PAI / TARBIYAH Reguler III
Siliwangi Bandung Selanjutnya......

MENYINGKAPI PELAKSANAAN “KTSP”

Oleh : ISRONI
Sejak ditetapkannya KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang menggantikan kurikulum sebelumnya, yaitu KBK yang pelaksanaannya belum memberikan hasil yang optimal sesuai yang diharapkan oleh pemerintah. Dengan munculnya KTSP yang konon katanya kurikulum tersebut dapat mempermudah para guru dalam menentukan tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dan dapat digunakan atau dilaksanakan dimana saja, baik itu di kota maupun di daerah-daerah terpencil. Tapi anehnya semenjak ditetapkanya malah sebaliknya mengundang banyak pertanyaan dimana-mana, baik dikalanagan pemerintah maupun oleh kalangan para guru sebagai pelaksanan kurikulum tersebut sangat resah dan bingung dalam melaksanaannya. Akan tetapi pemerintah merespon pertanyan tersebut dari para guru agar tenang dan jangan resah dalam melaksanakannya dilapangan. Karena kurikulum tersebut hanya modipikasi dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Dalam hal ini KTSP juga dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/ sekolah, karakteristik sekolah/darah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik setempat. Dengan diberlakukannya KTSP yang katanya hanya untuk sebagai penyempurna dari kurikulum sebelumnya dan untuk mengembangkan kualitas pendidikan kea rah yang lebih baik. Akankah hal itu dapat terwuju?. Untuk menjawab hal tersebut mari kita lihat pakta dilapangan tentang pelaksanaannya, sebagian besar para guru menggap perubahan tersebut bukan sebagai suatu langkah dalam meningkat kualitas pendidikan. Karena sebagaian besar guru kurang mengerti dalam penyusunan dan pelaksanannya, untuk mengatasi hal tersebut sangat diharapkan peran dari kepada pemerintah dan para gurudalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diharapkan dari kurikulum tersebu.
Ada dua hal yang harus di perhatikan \pemerintah dan para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang diharapkan.
Pertama, bagaimana peran guru dalam menyikapi diberlakukannya KTSP, karena kalau respon atau tanggapan guru terhadap diberlakukannya KTSP itu bukan sebagai perubahan, akan tetapi senbagai masalah dan penghambat dalam pelaksanaannya dilapangan, hal ini tidaklah mungkin akan terwujud kualitas pendidikan yang diharapkan.
Kedua, Bagi guru, kepala sekolah dan dewan pengawas dengan adanya KTSP ini agar menjadi iklim pembelajaran yang kondusip bagi terciptanya suasana yang aman , nyaman dan tertib, sehuingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan. Untuk meningkatkan kualitas peserta didik banyak kebijakan yang harus di perhatikan oleh elemen atau lembaga-lembaga yang ada di daerah atau sekolah tersebut dalam melaksanakan otonomi sekolah an kepemimpinan sekolah dan partisipasi masyarakat serta kemandirian guru dalam menyikapi perkembangan pendidikan pada zaman sekarang ini. Oleh karena bukan suatu yang mustahil tejadi kalau tujuan KTSP terseb dapat terwujud, semua ini tergantung kepada pribadi kita dan sekolah dalam menyikapinya. Selanjutnya......

Selasa, 24 Juni 2008

MENGAPA ZIONIS

Mengapa Zionis-Israel Ngotot Hancurkan Masjid Al-Aqsha?
________________________________________
Zionis-Israel telah secara terang-terangan memulai proyek penghancuran Masjidil Aqsha yang merupakan masjid tersuci ketiga bagi umat Islam sedunia.

Jika sebelumnya kaum Zionis ini melakukan hal tersebut secara diam-diam, bahkan menyangkalnya dengan berbagai dalih, namun di hari kedua bulan Februari ini mereka telah menyatakan secara terbuka bahwa mereka memang berniat menghancurkan masjid yang pernah menjadi kiblat pertama bagi kaum Muslimin.

Upaya Zionis-Israel untuk menghancurkan Masjidil Aqsha sudah lama diketahui dunia. Keinginan mereka untuk membangun kembali Haikal Sulaiman (The Solomon Temple), di atas reruntuhan Masjidil Aqsha juga telah menjadi rahasia umum. Hanya saja, apa dasar ideologi dan maksud-maksud tersembunyi di balik penghancuran Masjidil Aqsha dan pendirian Haikal Sulaiman tersebut, hal ini masih menjadi pertanyaan besar.

Klaim Sepihak

Haikal Sulaiman diyakini dibangun tahun 960 SM oleh Nabi Sulaiman a.s, 370 tahun kemudian bangsa Babylonia menginvasi Yerusalem dan menghancurkan kuil tersebut.

Setelah itu, tentara Persia yang dipimpin Cyrus merebut Yerusalem dari tangan Babylonia dan membangun kembali Haikal Sulaiman.

Tahun 70 M, pasukan Romawi menyerang Yerusalem dan menghancurkan kembali Haikal Sulaiman rata dengan tanah.
Abad demi abad terus berjalan, namun cita-cita kaum Zionis-Yahudi untuk membangun kembali Haikal Sulaiman terus terpelihara dengan baik di dalam memori bangsanya.

Ketika gerakan Zionisme Internasional menyelenggarakan kongresnya yang pertama di Bassel, Swiss, tahun 1897, memori ini menemukan momentumnya dan Theodore Hertzl menyerukan agar semua Yahudi Diaspora berbondong-bondong memenuhi Tanah Palestina yang disebutnya sebagai Tanah Perjanjian.

Atas klaim sepihak, kaum Zionis ini mengatakan bahwa di bawah tanah Masjidil Aqsha inilah Haikal Sulaiman berdiri. Sebab itu, mereka mengatakan tidak ada pilihan lain kecuali menghancurkan Masjidil Aqsha dan kemudian membangun kembali Haikal Sulaiman di atasnya.

Bagi kaum Zionis, Haikal Sulaiman merupakan pusat dari dunia. Bukan Makkah, bukan pula Vatikan. Haikal Sulaiman-lah pusat seluruh kepercayaan dan pemerintahan segala bangsa. Keyakinan ini bukanlah berangkat tanpa landasan.

Dalam keyakinan Yudaisme yang sesungguhnya telah bergeser jauh dari Taurat yang dibawa oleh Musa a. S., bangsa Yahudi meyakini bahwa di suatu hari nanti seorang Messiah (The Christ) akan mengangkat derajat dan kedudukan bangsa Yahudi menjadi pemimpin dunia.

Kehadiran Mesiah inilah yang menjadi inti dari semangat kaum Yahudi untuk memenuhi Tanah Palestina. Namun hal ini menjadi perdebatan utama di kalangan Yahudi yang pro-Zionis dengan yang anti-Zionis.

Bagi yang pro-Zionisme, mereka menganggap Kuil Sulaiman harus sudah berdiri untuk menyambut kedatangan Messiah yang akan bertahta di atas singgasananya. Sedangkan bagi kaum Yahudi yang menolak Zionisme, bagi mereka, Messiah sendirilah yang akan datang dan memimpin pembangunan kembali Haikal Sulaiman yang pada akhirnya diperuntukkan bagi pusat pemerintahan dunia (One World Order).

Mengenai benar tidaknya lokasi bekas reruntuhan Kuil Sulaiman tepat berada di bawah Masjidil Aqsha, para sejarawan masih berbeda pendapat. Beberapa peneliti bahkan meyakini bahwa wilayah bekas berdirinya Kuil Sulaiman tersebut sesungguhnya berasa di luar kompleks Masjidil Aqsha sekarang ini.

Sejak menjajah Yerusalem di tahun 1967, kaum Zionis selalu berupaya merusak Masjidil Aqsha. Tahun 1969 sekelompok Yahudi fanatik berupaya membakar Masjid ini. Mereka juga terus melakukan penggalian di bawah tanah Masjidil Aqsha dengan alasan tengah melakukan riset arkeologis.

Belum cukup dengan itu, di dalam terowongan-terowongan yang digali, mereka juga mengalirkan air dalam jumlah besar dengan tujuan menggoyahkan kekuatan tanah di bawah masjid agar pondasi masjid menjadi rapuh. Akibatnya sekarang ini banyak pondasi masjid yang sudah rapuh dan jika ada gempa bumi sedikit saja maka bukan mustahil Masjidil Aqsha bisa runtuh.

Sekarang, tentara Zionis sudah secara terang-terangan hendak menghancurkan Masjidil Aqsha. Mereka tidak lagi mengeluarkan dalih macam-macam. Apakah ini merupakan tanda bahwa mereka sudah yakin bahwa sebentar lagi Messiah yang dinanti-nantikan akan segera hadir?

Hari Akhir

Menyongsong berdirinya Kuil Sulaiman, ‘Presiden’ Zionis-Israel Moshe Katsav melayangkan sepucuk surat kepada Perdana Menteri Vatikan yang berisi permintaan agar Tahta Suci Vatikan mengembalikan seluruh harta karun dan benda-benda berharga yang kini memenuhi kompleks Tahta Suci kepada mereka.

Kaum Zionis masih ingat betul, ketika di tahun 70M, pasukan Romawi menyerbu Yerusalem dan memboyong banyak harta karun dari Kuil Sulaiman dan membawanya ke Vatikan.

Jika harta karun sudah dikembalikan, maka ada satu syarat lagi menjelang hadirnya Messiah, yakni mereka harus menemukan dan menyembelih serta membakar seekor sapi betina berbulu merah berusia tiga tahun dan belum pernah melahirkan anak.
Untuk yang satu ini pun kaum Zionis telah mempersiapkannya. Melalui suatu proses rekayasa genetika, di tahun 1997, mereka telah mendapatkan seekor sapi dengan ciri-ciri tersebut.

Hanya saja, mereka terbentur satu persyaratan lagi, yakni penyembelihan dan pembakaran sapi merah ini harus dilakukan di atas kaki Bukit Zaitun.

Masalahnya, daerah ini sekarang belum bisa dijajah Zionis-Israel seperti wilayah Palestina lainnya. Kaki Bukit Zaitun masih berada di tangan yang berhak, yakni di tangan bangsa Palestina. Sebab itu, kaum Zionis selalu berupaya tanpa lelah mengusir orang-orang Palestina dari wilayah ini.

Memperdaya Pemeluk Kristen

Guna mencapai tujuannya, kaum Zionis tidak berusaha sendirian. Mereka juga memperdaya musuh-musuhnya yakni umat Kristen dan kaum Muslimin. Untuk memperdaya umat Kristiani, kaum Zionis menyusupkan nilai-nilai Talmud ke dalam Bibel seperti yang terjadi atas Injil Scofield atau Injil Darby.

Bahkan Injil versi King James sebagai Injil resmi Barat pun demikian. Sebab itu, tidak aneh jika sekarang ini sikap politik umat Kristiani seolah sama sebangun dengan kaum Yahudi. Padahal di dalam banyak ayat-ayat Talmud, kaum Yahudi ini begitu keras permusuhannya terhadap Kristen dan Yesus.

Keyakinan Injil juga menyebutkan tentang hadirnya The Christ kembali ke muka bumi (Maranatha atau The Second Coming) dalam wujud Tuhan seutuhnya. Kaum Yahudi menggiring opininya bahwa Maranatha tidak akan terjadi sebelum Haikal Sulaiman berdiri kembali di Yerusalem.

Kesamaan pandangan inilah yang membuat orang-orang Kristen mendiamkan ulah kaum Zionis yang hendak menghancurkan Masjidil Aqsha. Orang-orang Kristen ini telah terbius dengan retorika dan racun Zionis sehingga tidak bisa bersikap kritis dan mereka lupa bahwa salah satu agenda utama Zionis ini adalah juga meruntuhkan Tahta Suci Vatikan dan memindahkannya ke Yerusalem.

Dari sisi hukum internasional, upaya penghancuran Masjidil Aqsha juga tidak bisa dibenarkan. Berdasarkan Resolusi DK-PBB Nomor 242 dan beberapa resolusi lainnya, rezim Zionis Israel wajib melindungi masjid ini dan menuntut Zionis agar mundur dari seluruh wilayah Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza, dan menyerahkan wilayah itu kepada penduduk aslinya yang tak lain adalah rakyat Palestina. Namun dalam tataran praktek, resolusi ini tidak dijalankan.

Menurut keyakinan Yahudi, jika Messiah sudah bertahta di atas singgasana Haikal Sulaiman, maka Messiah itu akan memimpin kaum Yahudi untuk memerangi siapa pun yang tidak mau tunduk pada The New World Order, yakni si Yahudi itu sendiri.

www.eramuslim.com Selanjutnya......

Kamis, 12 Juni 2008

Cuti Bersama 2009

Cuti Bersama 2009, Empat Hari

Jakarta,9/6 (Pinmas)--Jumlah hari cuti bersama tahun 2009 sebanyak empat hari, berkurang satu hari dibandingkan tahun sebelumnya. Tujuan dari pengurangan cuti bersama ini untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, di kantornya, Senin, tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2009. Aturan tentang itu tertuang dalam SKB (Surat Keputusan Bersama) yang ditandatang tiga menteri, menteri agama, menteri tenaga kerja dan transmigrasi dan menteri negara pendayagunaan aparatur negera.
"Tahun 2007 cuti bersama enam hari, tahun 2008 menjadi lima hari dan tahun 2009 menjadi empat hari. Dalam SKB ini total hari libur nasional selama tahun 2009 sebanyak 13 hari," kata pria yang akrab disapa Ical.
Libur nasional itu, 1 Januari, hari Kamis (tahun baru Masehi) 26 Januari, hari Senin (tahun baru Imlek 2560), 9 Maret, hari Senin (Maulid Nabi Muhammad Saw), 26 Maret, hari Kamis (Hari Nyepi dan tahun baru Saka 1931), 10 April hari Jumat (wafat Yesus Kristus) 9 Mei, hari Sabtu (Hari Raya Waisak tahun 2553), 21 Mei hari Kamis (kenaikan Isa Almasih), 20 Juli hari Senin (Isra Mi`raj Nabi Muhammad Saw), 17 Agustus, hari Senin (hari Kemerdekaan RI), 21-22 September, hari Senin dan Selasa (Idul Fitri 1430 Hijriah), 27 November, hari Jumat (Idul Adha 1430 H), 18 Desember hari Jumat (Tahun Baru 1431 Hijriah), 25 Desember, hari Jumat (hari Natal).
Sementara hari cuti bersama: 2 Januari, hari Jumat (tahun baru Masehi), 18 September, hari Jumat (Idul Fitri), 23 September, hari Rabu (Idul Adha), 24 Desember, hari Kamis (Natal).
Seusai penandatanganan SKB, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menneg PAN) Taufiq Effendi mengatakan libur nasional dan cuti bersama tidak akan berlaku bagi unit-unit layanan umum.

Khusus untuk liburan Idul Fitri, SKB menyebutkan libur mulai 18 September (Jumat) hingga 23 September, sehingga total hari libur untuk perayaan keagamaan ini adalah enam hari.(jhr/ts)
Diupload oleh TS (-) dalam kategori Hari Besar Keagamaan pada tanggal 09-06-2008 00:00 Selanjutnya......

Sabtu, 19 April 2008

DISKUSI KELOMPOK KELAS 1 ( PT; TPm dan MO )

Kerjakan tugas kelompok ini dengan pembagian anggota sebanyak 3 orang dengan pilihan anggota urutkan menurut absen kelas masing-masing!

Jelaskan tata cara melakukan shalat secara berjama'ah dalam waktu salat SUBUH ! Selanjutnya......

Rabu, 09 April 2008

Tugas Kelas 3 (PT, TPm, MO, IPK, LK, IK)

Tugas Pendidikan Agama Islam dengan mengerjakan sama dengan soal untuk kelas 3 TLK yang diberikan pada Hari: Rabu, Tanggal : 16 April 2008. Selanjutnya......

Tugas untuk Kelas 3 TLK tahun 2007/2008

KEGIATAN 1

Petunjuk soal
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah.
3. Bentuk soal terdiri dari 10 pilihan berganda serta setelah dijawab ( A-B-C-D-E )

diantara pilihan jawaban yang dianggap paling betul betul maka jawaban tersebut

harus dijelaskan dengan singkat dan benar !

4. dan 2 essay.

5. Kirimkan jawaban Anda kepada E-Mail Bapak Kun Adi :

kunadi_1956@yahoo.co.id

I. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar.

  1. Berdasarkan bukti sejarah yang berupa nisan kubur dan tata masyarakatnya maka golongan pembawa Islam ke Indonesia adalah para pedagang dari …
    a. Arab
    b. Persia
    c. Gujarat
    d. Cina
    e. Mesir
  2. Penduduk Indonesia yang mula-mula mengenal agama Islam adalah…
    a. masyarakat Indonesia yang tinggal di pedalaman
    b. masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah pantai.
    c. para raja dan keluarga bangsawan
    d. masyarakat Indonesia yang belum beragama
    e. para wali atau mubaliqh
  3. Berita pertama adanya penyebaran Islam di Nusantara diperoleh pedagang Venetia yang bernama …
    a. Ma Huan
    b. Dante
    c. Marcopolo
    d. Jnanabadra
    e. Hwining
  4. Para pedagang Islam dari Arab datang pertama kali ke Indonesia pada jaman berkuasanya kerajaan..
    a. Samudra Pasai
    b. Sriwijaya
    c. Majapahit
    d. Mataram
    e. Tarumanegara
  5. Berdasarkan teori baru Islam masuk ke Indonesia pada abad …. M
    a. 6
    b. 7
    c. 8
    d. 11
    e. 13
  6. Yang tidak termasuk cara-cara penyebaran Islam di Indonesia adalah melalui ..
    a. penaklukkan
    b. perkawinan
    c. perdagangan
    d. pendidikan
    e. dakwah
  7. Salah satu lembaga pendidikan yang pertama didirikan di pulau jawa adalah pesantren Ampel Denta yang didirikan oleh…
    a. Makdum Ibrahim
    b. Malik Ibrahim
    c. R. Paku
    d. Ja’far Shodiq
    e. R. Rahmat
  8. Wujud akulturasi dalam seni sastra yang berbentuk dongeng yang berpangkal dari peristiwa/tokoh sejarah di sebut dengan….
    a. Babad
    b. Hikayat
    c. Suluk
    d. Primbon
    e. Sya’ir
  9. Kalender Jawa diciptakan pertama kali oleh…
    a. Sultan Hamengkubuwono
    b. R. Patah
    c. Sultan Ageng
    d. Sultan Agung
    e. Sunan Kalijaga
  10. Salah seorang Walisongo yang menyebarkan Islam di Demak adalah ….
    a. Sunan Ampel
    b. Sunan Giri
    c. Sunan Kalijaga
    d. Sunan Muria
    e. Sunan Kudus.


II. Essay

  1. Sebutkan 3 alasan bahwa bangsa Persia berperan menyebarkan Islam di Indonesia
  2. Sebutkan 3 ciri khas bangunan Masjid di Indonesia.
Selanjutnya......

Tugas untuk Kelas 3 TLK tahun 2007/2008

Tugas berikut selesaikan dalam 1 (satu) minggu terhitung mulai tanggal 16 April s.d 23 April 2008, dengan memperhatikan Petunjuk soal yang ada :


KEGIATAN 1


Petunjuk soal
1. Bacalah soal dengan teliti sebelum Anda menjawab
2. Dahulukan menjawab soal yang Anda anggap mudah.

3. Bentuk soal terdiri dari 10 pilihan berganda serta setelah dijawab ( A-B-C-D-E )

diantara pilihan jawaban yang dianggap paling betul betul maka jawaban tersebut

harus dijelaskan dengan singkat dan benar !

4. dan 2 essay.

5. Kirimkan jawaban Anda kepada E-Mail Bapak Kun Adi :

kunadi_1956@yahoo.co.id


I. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar.

  1. Berdasarkan bukti sejarah yang berupa nisan kubur dan tata masyarakatnya maka golongan pembawa Islam ke Indonesia adalah para pedagang dari …

a. Arab
b. Persia
c. Gujarat
d. Cina
e. Mesir

2. Penduduk Indonesia yang mula-mula mengenal agama Islam adalah…
a. masyarakat Indonesia yang tinggal di pedalaman
b. masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah pantai.
c. para raja dan keluarga bangsawan
d. masyarakat Indonesia yang belum beragama
e. para wali atau mubaliqh

3. Berita pertama adanya penyebaran Islam di Nusantara diperoleh pedagang Venetia yang bernama …
a. Ma Huan
b. Dante
c. Marcopolo
d. Jnanabadra
e. Hwining

4. Para pedagang Islam dari Arab datang pertama kali ke Indonesia pada jaman berkuasanya kerajaan..
a. Samudra Pasai
b. Sriwijaya
c. Majapahit
d. Mataram
e. Tarumanegara

5. Berdasarkan teori baru Islam masuk ke Indonesia pada abad …. M
a. 6
b. 7
c. 8
d. 11
e. 13

6. Yang tidak termasuk cara-cara penyebaran Islam di Indonesia adalah melalui ..
a. penaklukkan
b. perkawinan
c. perdagangan
d. pendidikan
e. dakwah

7. Salah satu lembaga pendidikan yang pertama didirikan di pulau jawa adalah pesantren Ampel Denta yang didirikan oleh…
a. Makdum Ibrahim
b. Malik Ibrahim
c. R. Paku
d. Ja’far Shodiq
e. R. Rahmat

8. Wujud akulturasi dalam seni sastra yang berbentuk dongeng yang berpangkal dari peristiwa/tokoh sejarah di sebut dengan….
a. Babad
b. Hikayat
c. Suluk
d. Primbon
e. Sya’ir

9. Kalender Jawa diciptakan pertama kali oleh…
a. Sultan Hamengkubuwono
b. R. Patah
c. Sultan Ageng
d. Sultan Agung
e. Sunan Kalijaga

10. Salah seorang Walisongo yang menyebarkan Islam di Demak adalah ….
a. Sunan Ampel
b. Sunan Giri
c. Sunan Kalijaga
d. Sunan Muria
e. Sunan Kudus.


II. Essay

1. Sebutkan 3 alasan bahwa bangsa Persia berperan menyebarkan Islam di Indonesia

2. Sebutkan 3 ciri khas bangunan Masjid di Indonesia.

Selanjutnya......

Selasa, 08 April 2008

Tugas Kelas 2 TKJ

Merangkum Sejarah Islam
Diupload di webnya masing-masing
Paling lambat tgl 10 April 2008 Selanjutnya......

Kamis, 28 Februari 2008

ARSIP PELAJARAN AGAMA

Arsip Pelajaran Pendidikan Agama Islam meliputi:

  1. Keimanan
  2. Al Qur an
  3. Ibadah
  4. Mu'amalah
  5. Tarekh
  6. Akhlaq

Semoga dalam penjabarannya bersumber kepada Buku Paket yang ada di Perpustakaan SMK Negeri 3 Buduran Sidoarjo

Selanjutnya......