Jumat, 03 April 2009

JAKARTA - PDI Perjuangan selama sepekan ini menurunkan kecamannya tentang bantuan langsung tunai (BLT). Lebih lunak dan terkesan mau sportif. Lewat iklan politik terbarunya pula, PDIP mengesankan ingin meluruskan citra serta posisi mereka terhadap BLT.

Secara halus, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut mengklaim bahwa suksesnya pendistribusian BLT ke masyarakat tak terlepas dari peran PDIP melalui Fraksi PDIP di DPR.

Tentu saja manuver tersebut memanaskan telinga petinggi Partai Demokrat. Mereka menganggap iklan politik yang sudah beredar di televisi swasta beberapa hari terakhir itu semata-mata bermotif kampanye.


''Boleh dibilang ini menumpang dengan cara selundupan terhadap program pemerintah,'' kata Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Jakarta kemarin (2/4).

Sebelumnya, PDIP terkesan sangat anti-BLT. Serangkaian pernyataan keras yang dilontarkan Megawati semakin menguatkan image tersebut. Kritiknya kian memuncak dalam musim kampanye pemilu legislatif kali ini.

Tapi, 24 Maret, Megawati banting setir menginstruksi seluruh calegnya untuk memantau pendistribusian BLT. Putri proklamator itu berkilah bahwa program BLT diputuskan bersama di DPR. Karena itu, sebagai oposisi, fraksi dan partainya harus mengawal dan mengawasi BLT agar sampai kepada yang berhak.

Instruksi Megawati itu langsung ditindaklanjuti. Keesokannya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri, turun memantau pembagian BLT di Kantor Pos Rawamangun, Jalan Pemuda, Kelurahan Jati, Jakarta Timur. Dia berada di sana bersama sejumlah pimpinan DPD PDIP DKI Jakarta selama 45 menit.

Nah, iklan politik PDIP mulai beredar tiga hari kemudian. ''Alhamdulillah BLT sudah kami terima. PDIP memang partainya wong cilik,'' ujar suami-istri penerima BLT dalam iklan tersebut.

Anas dengan nada menyindir menyatakan menyambut baik perubahan sikap PDIP tersebut. Dia menyebut perubahan itu sudah benar. ''Ternyata program yang dimaki sebagai merusak harga diri rakyat sekarang diakui, sampai dijadikan kendaraan kampanye. Ini namanya sikap isuk dele sore tempe,'' ujarnya.(pri/mk)



Tidak ada komentar: